Tentang Rasa

Aku melihat dia didepan ruangan kelasku, aku menatapnya dan dia pun menatapku. Lalu aku masuk kembali ke dalam ruangan kelas. Sampai didalam ruangan, dalam hati saya bertanya, siapakah nama itu cowok? Apa mungkin dia kakak tingkatnya saya atau kah itu adik tingkatnya saya. Kok dada saya tiba-tiba saja deg dekan ya ketika  lihat itu adik tadi. Masa sih aku suka sama adik tingkat satu. Keesokan harinya, aku Bersama teman-temanku kembali berjumpa dengan itu adik. Lalu aku bertanya dengan temanku “teman itu adik  tingkat berapa?” mereka menjawab “tingkat satu teman.” “teman saya fens sekali dengan itu adik”. mereka hanya merespon ku dengan tertawa, lalu kami terus melanjutkan perjalanan kami menuju kantin. Satu minggu kemudian, saya mengikuti kulia seperti biasa. Sementara saya asik main HP  didalam ruangan kelas sambil menunggu dosen masuk. Tiba-tiba adik yang aku fens masuk di kelasnya kami. Diapun duduk paling depan. Ha...itu adik didepan tambah aku suka saja (dalam hati aku berkata). Terdengar teman yang disampingku berkata, cie cie siapa yang di depan itu. Aku meresponnya dengan senyum saja, denga tujuan agar dia tidak dengar, kan malu kalau dia tahu tentang perasaanku. 
Keesokan harinya, aku kemudian curhat dengan salah satu saya punya teman, tentang perasaan ku pada itu adik tingkat satu. Ternyata temanku ini punya rasa yang sama pada itu adik, lalu kami sama sama tertawa. Tiba-tiba temanku yang satu berkata: ae...dia sudah punya pacar dia pacar satu kelas. Aduh sial…. betul kah dia pacar satu kelas? Ia betul…. Ada teman kelasnya dia kemarin, yang cerita dengan saya. Tapi aku nggaak apa apa kok, kalau dia suadah punya pacar, tapi kan aku masih bisa mencintainya dalam doa.

Komentar

Postingan Populer