Catatan Sejarah Perkamusan Di Indonesia

Sifat pertumbuhanya: datfar kata/glosarium- kamus bilingual – asing atau sebaliknya- kamus monolingual- kamus bilibgual indonesia daerah atau sebaliknya.
Di bawah ini dicatat sejumlah kamusb yang muncul di wilayah indonesia sejak belum merdeka hingga masa mederka. Kamus –kamus itu dicatat lebih dahulu tahubn terbit, judul, dan terahkir penulisnya. Catatan ini semata-mata memberikan gamabaran kepada para pembaca atau pemakai buku ini untuk mengetahui dan memahami sejarah dan irama pertumbuhan leksikografi indonesia.
2.3.1 Kamus yang Muncul  sebelum Indonesia Merdeka
1.Abad ke 15: daftar kata cina melayu yang berisi 500 lema atau entri
2. Tahun 1522: daftar kata Italia Melayu, oleh pigafetta (terhitung leksikografi pertama)
3. Tahun 1603: spraeck ende woord-boek. Inde Malesysche ende Madagaskarsch Talen met Vale Arabische ende Turcsche woorden, oleh Frederick de Houtman (Kamus Tertua dalam sejarah bahasa- bahasa indonesia,
4.tahun 1623: vocabularium ofte woordboek near order vanden Alphabet in’t Duytsch-Maleysche Maleysch ende Maleysch-Duytsch. Oleh Casper Wiltens dan Sebastianus Danckaerts.
5. tahun 1706: Lexicon Javanum. Anonim. Dianggap sebagai kamus jawa tertua. Naskahnya  tersimpan di vatikan
6. Tahun 1841: Nederduitsch –Melaysch en Soendasch Woordenboek. Oleh A De Wilde, Yang  dimaksudkan dengan bahasa indonesia adalah : bahasa melayu jawa, Bali, sunda , makasar, dan lain- lain.
7.Tahun 1875: Buku pelajaran ejaan dan tata bahasa. Oleh Bustanulkatibina. Di pandang sebagai kamus kamus ensiklopedis untuk pelajar yang pertama.
8. Tahun 1916 : Baoesastra Melajoe- Jawa. Oleh R. Sasrasooeganda( kamus bilingual pertama yang disusun oleh putra Indonesia
9.Tahun 1928( =1345 Hijrah):  kitab pengetahun bahasa yaitu kamus loghat melayu-johor-pahang- Riau- Lingga panggal yang pertama, olrh raja Ali Haji dari Riau. Adalah kamus monolingual pertama yang disusun oleh putranya indonesia 
10. Tahun 1930 : Baoesastra Djawa, oleh W.J.S. Poerwadarminta,C.S Hardjasoedarma, dan J.C.Poedjasoedira, dianggap sebagia pelopor perkamusan monolingual bahasa jawa.
11. Kamus Nippon-Indonesia (1942).
2.3.2 Kamus yang muncul sesudah kemerdekaan RI
a. kamus istilah
1.tahun 1948: Kamoes bahasa soenda, oleh R.Satjadirbrata, dianggap sebagai kamus    monolingual bahasa sunda yang pertama.
2.Tahun 1949: kamus istilah,oleh S.Takdir Alisjahbana,
3. Tahun 1969: kamus hukum,oleh prof.Subekti, SH d Tjitrosoedibio
4.tahun 1974 : kamus Teknik,oleh B.S Anwar,
5. tahun 1976 :kamus istilah kimia dan farmasi, oleh institut teknologi bandung,
6.tahun 1976 : kamus  istilah ilmu dan teknologi, oleh H. Johanes,
7.tahun 1975: kamus ungkapan bahasa indonesia, oleh J.S. Badudu
8.tahun 1982: kamus linguistik, oleh Harimurti kridalaksana,
9.Tahun 1987: kamus peribahasa, oleh sarwono pusposaputra,
10. Tahun 1991: kamus singkatan  dan Akronim baru dan lama, oleh atengn winarno
b. Kamus yang dipadang besar dalam bahasa Indonesia:
1.tahun 1951:  (cetakan ke 9): kamus indonesia. Oleh E.St harahap,
2. tahun 1951:  kamus besar bahasa indonesia, oleh Hasan Noel Arifin, 
3.tahun 1954:  kamus moderen bahasa indonesia, oleh St.Mohamad Zain,
4. tahun 1966 (cetakan ke 4): kamus umum bahasa indonesia, oleh W.J.S Poerwardarminta (menjadi tonggak sejarah dalam pertumbuhan  leksikografi indonesia).
5.tahun 1967: kamus bahasa indonesia, S. Wojowasito
6. tahun 1983: kamus bahasa indonesia ,oleh pusat pembinaan dan pengengbangan  bahasa)
7. tahun 1995 (cetakan ke 5 edisi kedua): kamus besar bahasa indonesia, oleh pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, (menjadi kamus pertama milik negara repoblik indonesia)
c. Kamus dengan Format Kecil dalam Bahasa Indonesia,
1.tahun 1949: logat kecil bahasa indonesia, oleh W.J.S Poerwardaminta
2.tahun 1954: kamus bahasasaku, oleh B.M.Nur,
3. tahun 1969: kamus saku bahasa indonesia, oleh Reksosiswojo dkk
4.tahun 1974: kamus bahasa indonesia untuk remaja, oleh Ali Marsaban, dkk
5.tahun 1974:  kamus sinonim bahasa indonesia ,oleh Harimurti Kridalaksana
d. Kamus Bilingual Indonesia yang Muncul di Luar dan dalam Negeri:
1. tahun 1942: kamus Nippon- Indonesia. Oleh W.J.S. Poerwadarminta. Ketika tinggal 5 tahun di Jepang. 
2. tahun 1963: An Indonesia – English Dictionary , oleh J. Echols dan H. Shadaly;
3.Tahun 1975:An Indonesia – English Dictionary , oleh J. Echols dan H. Shadaly;
4. Tahun 1981: Centemporary Indonesia English Dictionary, oleh A. Ed. Schmidgall-tellings dan Alam M Stevens.
5. Tahun 1984: Dictionaire Indonesien- francais, oleh P Labrousse. Diterbitkan di Prancis.
6. Tahun 1989: kamus baru bahasa Indonesia- Tionghoa, oleh Liang Liji. Diterbitkan di republic rakyat cina. 
7. Tahun 1990: kamus besar bahasa Indonesia- Rusia, oleh R.N. Korigidskiy,dkk. Diterbitkan di Rusia.
8. Tahun 1990: INDONESISCH- Nederlands Woordenboek, oleh A. Teeuw 

2.3.3 peran kamus dwibahasa daerah – Indonesia (dan sebaliknya)
Pada pengantar penulisan ini sudah dikatakan bahwa banyak suku-suku  bangsa di Indonesia timur, khususnya nusa tenggara timur belum sempat memiliki kamus  sehingga masih dipandang primitive. Dengan kata lain, banyak bahasa suku yang menyimpan nilai-nilai idelogis etnis belum terrekam , sementara kondisinya sedang retancam punah. 
Berdasarkan kondisi nyata dalam masyarakat seperti dikatakan di atas ini maka tindakan penyususnan kamus dwibahasa Daerah- Indonesia merupakan hal yang sangat diprioritaskan . kamus dwibahasa  “Daerah- Indonesia”  akan berfungsi dan berperan  dalam beberapa hal, antara lain:
Sebagai rekaman sebagai aspek hidup, kehidupan, kebudayaan, dan lingkungan alam dekat maupun jauh.
Sebagai buku sumber pembelajaran generasi etnis yang bertahan zaman
Menyimpan sumbangan budaya etnis yang akan menjadi sumber data untuk merakit “tunggal ika” dalam kebhinekaan bangsa dan Negara kesatuan RI.
Sebagai sumber informasi yang akurat bagi etnis atau suku bangsa lain dalam wilayah NKRI maupun untuk manca negara , dan perlu di ingat pula bahwa kamus Dwibahasa  Daerah – Indonesia  akan lebih dominan digunakan oleh orang luar dari, bukan pemilik dan penutur  bahasa daerah bersangkutan.
Dalam manfaat praktis, kamus Daerah- Indonesia akan menjawab materi muatan lokal  pada berbagai jenjang pendidikan.
Mengingat betapa pentingnya kamus Dwibahasa Daerah –Indonesia seperti diuraikan di atas ini maka pemerintah daerah pada tingkat propinsi maupun pada kabupaten hendaknya mempunyai perhatian khusus dalam bidang ini. Pemerintah harus menyiapkan dana dan fasilitas agar para ahli dapat meneliti dan menulis kamus yang memadai.
Gambaran di atas lebih mengarah kepada kamus dwibahasa yang bersifat umum dan produktif dalam bidang ekonomi. Masih banyak lagi jenis kamus dwibahasa Daerah- Indonesiayang lebih dan produktif, antara lain:
Kamus Dwibahasa Tenun Ikat Daerahh – Indonesia. Kamus jenis ini akan sangat berguna dalam bidang kepariwisataan.
Kamus Dwibahasa Pertanian Daerah- Indonesia ( termasuk peternakan dan perikanan). Kamus ini akan sangat berguna bagi penyuluhoertanian, srhingga informasi pembangunan bidang pertanianakan lebih efektif.
Kamus Dwibahasa Teknologi Pembangunan Daerah- Indonesia
2.3.4  Catatan Tentang Tokoh Perkamusan Indonesia
Dalam catatan sejarah perkamusan di atas telah terlihat sejalas bahwa sejumlah putra Indonesia telah mengarahkan perhatian dalam bidang perkamusan  sejak sebelum kemerdekaan RI hingga dewasa ini. Mereka itu dapat digelarkan  sebagai pejuang dan pahlawan dalam dunia perkamusan. Dikatakan kemudian karena minat  dan kemampuan menyusun kamus sangat terbatas dibandingkan dengan peneliti dan penulis di bidang lain. Terbatas jumlah para leksikograf, selain disebabkan oleh minat dan kemampuan, tetapi terutama oleh rumit , sulitnya, dan jenuhnya pekerjaan menyusun sebuah kamus. 
Di antara tokoh-tokoh penyusun kamus di atas, perlu dicatat secara khusus tentang peran dan peloporan yang menonjol ialah W.J.S Poerwadarminta nama lengkapnya: Wilfridus Jozef Sabarija Poerwadarminta ( 1904-2968). Beliau menghasilkan “ kamus umum bahasa Indonesia (KUBI)” terbit pertama  tahun 1952. Anton Moedardo Moeliano berpendapat bahwa kamus dengan butir masukan sekitar 27.000 kata tersebut merupakan kamus bahasa Indonesia paling lengkap, sekaligus merupakan rintisan leksikograf di Indonesia. Kamus itu berlanjut dengan edisi lanjutan tahun 1954, 2961, dan edisi keempat tahun 1966. 
Berdasarkan sejarah perkamusan di Tanah Air, almarhum W.J.S. Poerwadarminta dikenal sebagai, “ Sang Bapak Kamus Indonesia” karyanya disebut sebagai “ tonggak sejarah dalam pertumbuhan leksikografi Indonesia “. Kamus itulah merupakan salah satu proyek Lembaga Penyelidikan Bahasa dan Kebudayaan Universitas Indonesia. Beliau masih mengunkapkan bahwa betapa sulitnya menyusun kamus di era 1960-an. Pada saat itu semua dikerjakan manual tanpa computer. Selain itu, semua bahan harus dibaca satu per satu, begitu ditemukan kata dalam lima konteks akan dimasukkan ke dalam kamus tersebut, katanya.
Selain karya besar diatas ini W.J.S Poerwadarminta membuktikan kepakarannya dengan beberapa karya lain seperti: 1) Bausastra Djawa I (1931);  2) Bausastra Walanda (Belanda- Djawa (1934), 3) Bausastra Djawa II (1938), 4) kamus Nippon – Indonesia (1942), 5) Logat Ketjil  Bahasa Indonesia (1948), 6) Nederlands Woordenboek (2950-an) dikerjakan bersama prof A Teeuw. 

Pada era yang bersamaan, ditemukan sejumlah kamus lain, yakni:
Tahun 2951 ( cetakan kesembilan): Kamus Indonesia, oleh  E St Harahap
Tahun 1951 : Kamus Besar Bahasa Indonesia, oleh Hassan Noel Arifin
Tahun 1954 : Kamus Modern Bahasa Indonesia, oleh St Mohammad Zain
Tahun 1955 : Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, oleh Soewojo Wojowasito
Setelah masa ini muncul sejumlah tokoh muda yang mempunyai kepedulianbnterhadap bidang perkamusan seperti:  Amran Halim, Lukman Ali, Anton Muljono, Dan Harimurti Kridalaksana. Malahan Harimurti Kridalaksana menjadi seorang leksikograf yang produktif. Sedankan Anton Muljono, atas inisiatif  dan peran sebagai Kepala Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa telah memprakarsai penerbitan “ Kamus Besar Bahasa Indonesia”  yang diterbitkan edisi pertama tahun 1987 oleh penerbit balai pustaka. Kamus ini memuat semua kata yang terdapat dalam bahasa Indonesia, berjumlah sekitar 72.000 kata. 

Komentar

Postingan Populer